5-MEMBUAT TABEL


Membuat Tabel Array

T

abel array dalam latihan praktek ini adalah tabel yang terdiri dari nomor/kode akun (dan kode lain yang diperlukan), serta nama akun, yang diurutkan secara ascending, (pengurutan dari awal huruf/angka sampai dengan hurup/angka akhir dari sekumpulan data yang unsorted) yang digunakan sebagai rujukan/referensi dalam pengolahan data.

Tabel : 2.1

Tabel Akun SALON “SOFIA”

Kode Akun

Kelompok Akun

Saldo Akhir

Nama Akun

100

AK

D

Aktiva

111

AK

D

Kas

112

AK

D

Piutang dagang

113

AK

D

Perlengkapan kantor

114

AK

D

Asuransi dibayar dimuka

121

AK

D

Perlatan kantor

122

AK

D

Mesin penggilingan

123

AK

D

Gedung

124

AK

D

Tanah

200

PS

K

Passiva

211

PS

K

Utang dagang

212

PS

K

Kredit BNI 46

213

PS

K

Utang gaji

311

PS

K

Modal Nn Sofia Lacuba

312

PS

K

Prive Nn Sofia Lacuba

400

PD

K

PENDAPATAN

411

PD

K

Pendapatan Jasa

421

PD

K

Pendapatan komisi

500

BB

D

BEBAN

511

BB

D

Beban gaji

512

BB

D

Beban sewa

513

BB

D

Beban lain-lain

514

BB

D

Bb Penyusu Peralatan

515

BB

D

Bb Penyusu Mesin

516

BB

D

Bb Penyusu Gedung
Langkah-langkah pembuatan :

Setelah membuka spreadsheet baru pada program MS Excel yang secara default diberi nama Book1, terdapat 3 sheet: Sheet1, Sheet2, dan Sheet3. Spreadsheet  yang  dibuka  terletak pada Sheet 1. Nama sheet ini dapat diubah dengan cara:

  1. Arahkan  panah mouse (pointers) pada nama sheet: Sheet1 (kiri bawah spreadsheet).
  2. Klik mouse kanan, kemudian pilihlah Rename, atau klik dua kali (dengan cepat) mouse kiri. Sehingga nampak kata Sheet1 di block dengan warna hitam.
  3. Kemudian tulislah nama sheet yang diinginkan. Pada Latihan ini Sheet 1 kita ubah dengan nama Akun. (Anda dapat menamainya sesuai keperluan anda). Apabila kita ingin pindah dari Sheet1 ke Sheet2, arahkan pointer mouse pada sheet yang dituju kemudian klik satu kali.

Setelah itu kita buat Tabel Akun Salon “SOFIA”, seperti tabel diatas. Agar tabel ini menjadi tabel array seperti yang diinginkan maka lakukanlah pengurutan menggunakan menu sort. Hal ini dapat dilakukan  dengan cara sebagai berikut :

  1. Blok Tabel  tersebut dari B3:E25
  2. Kemudian klik menu Data dan pilih dengan menyorot sub menu Sort.. atau klik icon Sort Ascending pada Menubar standart.
  3. Urutkan data secara ascending menurut kolom Kode Akun (Kolom B, pada spredaheet). Cermatilah dengan teliti tabel sebelum dilakukan sorting dan sesudahnya, agar kita benar-benar yakin bahwa tabel tersebut menjadi tabel array.

Agar tabel array “dimengerti”  oleh program MS Excel sebagai tabel referensi / rujukan yang sewaktu-waktu dapat kita gunakan maka perlu kita definisikan dengan cara sebagai berikut :

  1. Blok tabel tersebut seperti blok untuk sorting atau pengurutan seperti diatas, yaitu kolom; B3:E25.
  2. Kemudian pilih menu Insert, sorot sub menu Name, dan kilk Define…. Maka mucul box pilihan, kilk Add kemudian OK. Apabila dalam box; Names in Workbooks: belum secara otomatis muncul nama maka tulislah Kode_Akun, dalam tex box yang disediakan. Didalam List Box (bawah) Refers to : berisi =Akun!$B$3:$E$25. Yang berarti tabel array telah “dimengerti” MS Excel yang berada pada Sheet Akun kolom B3 sampai dengan kolom E25.
  3. Untuk lebih memastikan bahwa tabel array telah ‘dimengerti’ oleh MS Excel, maka arahkan pointers pada Name Box kiri atas. Kemudian klik tanda panah kecil di pinggir Name Box sebelah kanan, lalu klik Kode_Akun, yang secara otomatis tersorot apabila pointers menunjuknya. Maka kolom B3:E25 akan terblok secara otomatis !. Cobalah jika anda berada pada Sheet 3 !.
Mendefinisikan Tabel Array

Mendefinisikan Tabel Array

Sampai sejauh ini mungkin anda belum menyimpan pekerjaan anda, untuk itu simpanlah file dengan nama File: Latihan Akuntansi. Atau nama lain sesuai dengan selera anda. Proses penyimpanan ini dengan cara memilih menu File, sub menu Save As… . Pada direktori – dan folder C:\ My Document.

4-MEMBUAT KODE AKUN


K

ode perkiraan sangat diperlukan sekali guna mempermudah pencarian serta pengelompokkan perkiraan-perkiraan pada buku besar. Pemberian kode perkiraan sangat membantu bagian administrasi ataupun bagian keuangan sebuah perusahaan dalam penyimpanan/pencarian data berbentuk kartu dalam file, selain itu dapat dengan mudah mengambilnya pada waktu akan dilakukan pencatatan selanjutnya.

Di dalam praktek ini kode akun/perkiraan menjadi sekumpulan character yang digunakan untuk kunci memasukkan data (input data), mengidentifikasi perkiraan, menggolong-golongkan perkiraan dan menyaring periraan-perkiraan. Bahkan, kode perkiraan ini menjadi data kunci untuk pembuatan otomatisasi proses akuntansi ini.

Dalam pemberian nomor kode akun (perkiraan) dapat menggunakan huruf, angka atau kombinasi keduanya. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nomor kode yaitu antara lain :

  1. Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah untuk diingat.
  2. Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten.
  3. Jika ada penambahan akun baru, usahakanlah jangan sampai mengubah kode yang sudah ada.

Pembuatan kode akun/perkiraan dapat diklasifikasikan menjadi :

Kode perkiraan dengan sistem Numeral

K

ode perkiraan dengan sistem nemeral ini merupakan cara untuk mencatatkan kode pada perkiraan dengan menggunakan nomor (angka), penulisan nomor pada tiap-tiap perkiraan dapat dilakukan dengan bebas dan ditulis urut sehingga mudah dimengerti dan dibedakan antara perkiraan satu dengan yang lain.

Kode Nomor Berurutan

Dengan cara ini, akun diberi nomor secara berurutan. Nomor yang digunakan dapat dimulai dari 1, 100, atau sesuai dengan yang diinginkan. Contoh :

Tabel : 1

Nomor Kode

Nama Perkiraan

Nomor Kode

Nama Perkiraan

101

Kas

201

Hutang Dagang

102

Piutang Dagang

202

Hutang Gaji

104

Perlengkapan

301

Modal, Tuan Arif

105

Sewa Dibayar di Muka

302

Prive, Tuan Arif

108

Peralatan Cetak

401

Pendapatan

109

Akum.Peny.Peralatan

402

Ikhtisar Rugi Laba
Kode Kelompok

Dengan cara ini akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok dibagi menjadi golongan dan seterusnya dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, sehingga setiap bagian diberi nomor kode tersendiri.

Kode akun bisa terdiri atas 2,3, atau 4 angka yang masing-masing angka mempunyai arti tersendiri. Misalnya suatu akun diberi kode 111 untuk Kas, maka arti posisi angka sebagai berikut :

Tabel : 2

Nomor Kode Arti
Angka pertama Kelompok Akun
Angka Kedua Golongan Akun
Angka Ketiga Sub Golongan akun
Angka Keempat Jenis Akun

Contoh: 111

1 -> Jenis akun                 : Kas

1-> Golongan Akun        : Harta Lancar

1-> Kelompok Akun       : Harta

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh klasifikasi akun secara lengkap beserta kode masing-masing dengan menggunakan 3 angka yang berarti angka ketiga menunjukkan jenisnya!.

1)      Harta/Asets

11 Harta Lancar                                 12 Harta Tetap

111  Kas                                            121 Tanah

112  Bank                                          122  Gedung

113  Piutang                                      123  Peralatan

2)      Utang/Liabilities

21 Utang Lancar                                 22 Utang Jangka Panjang

211 Utang Usaha                                221 Utang Obligasi

212 Wesel Bayar                                 222 Utang Hipotik

213 Sewa yang masih hrs dibayar         223 KMKP

3)      Modal

301 Modal Pemilik

4)      Pendapatan

41 Pendapatan Operasional                 42 Pendapatan Non-Operasional

411 Pendapatan Servis                       421 Bunga

412 Pendapatan ………                       422 Laba penjualan alat

5)      Beban

51 Beban Operasional                         52 Beban Non-Oprasional

511 Bebn Gaji                                    521 Beban Bunga

512 Beban Iklan                                 522 Rugi Penjualan alat

Kode Blok

Dalam pemberian nomor kode akun dengan menggunakan kode blok tidak berbeda jauh dengan yang digunakan dalam kode kelompok. Akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok dibagi menjadi menjadi beberapa golongan dan tiap golongan menjadi jenis. Masing-masing kelompok, golongan, dan jenis diberi satu blok nomor kode yang berbeda. Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut :

1)      Tiap kelompok diberikan satu blok nomor

Tabel : 3

Kelompok

Kode

Harta

100 – 199

Utang

200 – 299

Modal

300 – 399

Pendapatan

400 – 499

Beban

500 – 599

2)      Tiap golongan diberikan satu blok nomor

Tabel : 4

Kelompok

Kode

Harta Lancar

100 – 149

Harta Tetap

150 – 199

Utang Lancar

200 – 249

Utang Jangka Panjang

250 – 299

3)      Tiap jenis diberikan satu nomor kode

Tabel : 5

Kelompok

Kode

Kas

100

Piutang

101

Peralatan

150

Kendaraan

151

Utang Usaha

201

Wesel Bayar

202

Utang Obligasi

250

Utang Hipotik

251

Modal

300

Prive

301

Kode perkiraan dengan sistem Desimal

K

ode perkiraan dengan menggunakan sistem desimal, dan dasar pemberian kode ini dengan 10 unit angka dari 0 (nol) sampai dengan angka 9. Tiap-tiap angka (digit) menunjukkan nama kelompok, golongan, dan jenis perkiraan.

Pada sistem desimal ini kelompok perkiraan beserta kode perkiraannya tertentukan antara lain :

  1. Perkiraan dibagi menjadi sepuluh rubrik.
  2. Tiap-tiap rubrik dibagi menjadi sepuluh golongan.
  3. Setiap golongan dibagi menjadi sepuluh perkiraan

Adapun pembagian rubriknya sebagai berikut:

  1. Rubrik 0 :  Perkiraan Harta Tetap dan Modal
  2. Rubrik 1 :  Perkiraan Keuangan
  3. Rubrik 2 :  Perkiraan Netral
  4. Rubrik 3: Perkiraan  persediaan  bahan  baku  dan bahan  pembantu/bahan penolong, bahan setengah jadi, dan suplies/bahan habis pakai.
  5. Rubrik 4 :  Jenis-jenis biaya
  6. Rubrik 5 :  Tempat-tempat beban (biaya)
  7. Rubrik 6 :  Perkiraan fabrikase (penanggung biaya)
  8. Rubrik 7 :  Perkiraan persediaan barang jadi
  9. Rubrik 8 :  perkiraan penghasilan (pendapatan)
  10. Rubrik 9 :  Perkiraan Laba/Rugi umum

Contoh Rubrik 8 :

  • 8         Pendapatan
  • 80      Pendapatan Usaha
  • 801    Pendapatan dari tour
  • 802   Komisi atas penjualan tiket
  • 81      Pendapatan diluar Usaha
  • 811    Laba dari penjualan inventaris bekas

Kode perkiraan dengan sistem mnemonik

K

ode perkiraan dengan sistem mnemonik ini menggunakan hurup-hurup. Huurp-hurup yang dipergunakan adalah hurup awal dari nama perkiraan yang bersangkutan.

Contoh:

Tabel : 6

Jenis Perkiraan

Kode

Aktiva

A

Aktiva Lancar

AL

Kas

AL-K

Piutang

AL-P

Utang

U

Utang Lancar

UL

Utang Jangka Panjang

UJP

Kode perkiraan dengan Kombinasi Hurup dan Angka

D

alam pemberian kode akun dengan kombinasi huruf dan angka dapat dilakukan memberikan kode hurup pada kelompok dan golongan akun. Sedangkan untuk jenis akun diberikan kode angka.

Tabel : 7

Jenis Perkiraan

Kode

Aktiva

A

Aktiva Lancar

AL

Kas

AL-01

Piutang

AL-02

Utang

U

Utang Lancar

UL

Utang Usaha

UL-01

Utang Wesel

UL-02

Utang Gaji

UL-03

3-PENGGOLONGAN AKUN


Akun (perkiraan/rekening)  adalah daftar (formulir) yang digunakan untuk mencatat dan menggolong-golongkan transaksi yang sejenis. Perkiraan dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

1. Perkiraan Neraca (Riil), yaitu suatu perkiraan yang pada akhir periode akuntansi dilaporkan sebagai unsur neraca. Perkiraan Neraca terdiri dari:

  1. Harta / Aktiva / assets.
  2. Utang / Kewajiban / liabilities
  3. Modal / capital.

2. Perkiraan Rugi Laba (Nominal), yaitu suatu perkiraan yang pada akhir periode akuntansi dilaporkan sebagai unsur rugi/laba. Perkiraan Rugi-Laba terdiri dari :

  1. Pendapatan / revenue.
  2. Beban / expenses.

Harta / Aktiva

A

dalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki  perusahaan berupa benda berwujud dan tidak berwujud (hak), yang mempunyai nilai uang dan akan mendatangkan manfaat pada masa akan datang. Kekayaan tersebut merupakan sumber daya bagi perusahaan untuk melakukan usaha. Aktiva / Harta diklasifikasikan ke dalam :

Aktiva lancar (Current Assets)

Aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang berupa uang tunai (kas) dan saldo rekening giro di Bank serta kekayaan lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro di Bank, yang dapat dijual atau dipakai habis dalam waktu satu tahun (siklus operasi normal).

Antara waktu satu tahun dengan siklus operasi normal perusahaan dipilih mana yang lebih panjang. Siklus operasi normal adalah perputaran modal kerja dari kas dan giro bank sampai kemudian menjadi kas atau giro Bank kembali. Yang termasuk Aktiva Lancar antara lain :

  1. Kas, yaitu uang tunai, cek saldo rekening giro di Bank atau alat pembayaran lainnya yang dapat diterima oleh Bank sebesar nilai nominalnya.
  2. Surat Berharga, yaitu surat berharga yang berupa saham dan obligasi yang segera dapat diuangkan atau dijual di bursa efek/bank.
  3. Wesel Tagih (Piutang wesel), yaitu surat perintah membayar/kesanggupan membayar sejumlah uang pada orang tertentu dan pada tanggal tertentu. Sebelum tanggal jatuh tempo wesel tagih ini dapat dijual ke bank dengan nilai tunai yang diterima lebih rendah dari nilai nominalnya.
  4. Piutang Usaha, yaitu tagihan kepada pihak lainyang terjadi karena penjualan barang atau jasa tanpa disertai janji tertulis.
  5. Persediaan barang dagangan, yaitu barang yang dibeli tanpa diproses (diolah kembali) yang siap untuk dijual kembali.
  6. Beban dibayar dimuka (Porsekot), yaitu pembayaran dimuka yang belum menerima prestasi/jasa. (Misalnya; sewa dibayar dimuka/porsekot sewa).
  7. Perlengkapan, yaitu bahan-bahan habis pakai (tidak dapat dipakai lagi). Misalnya : Pelerngkapan Kantor : Kertas, tinta, perangko dan lain-lain. Perlengkapan Toko: kertas bungkus, tali dan lain-lain.

Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Investasi jangka panjang merupakan bentuk penyertaan yang dilakukan untuk beberapa tahun, yang tujuannya bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan dan tidak mengganggu kegiatan normal perusahaan. Investasi jangka panjang ini tujuannya untuk :

  • Memperoleh keuntungan di masa mendatang.
  • Menguasai perusahaan lain.

Yang termasuk investasi jangka panjang antara lain :

  1. Investasi (penyertaan) saham, yang tidak akan dijual kurang dari satu tahun.
  2. Investasi dalam obligasi, yang tidak akan dijual kurang dari satu tahun.
  3. Dana untuk melunasi utang jangka panjang.

Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Yang dimaksud Aktiva tetap ialah kekayaan berwujud yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, yang mempuntai manfaat (umur ekonomis) lebih dari 1 tahun dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan serta nilainya material.

Dari pengertian ini Aktiva tetap mengandung lima unsur yaitu : kekayaan berwujud, untuk kegiatan normal, umur ekonomisnya lebih dari satu tahun, tidak untuk dijual sebagai barang dagangan dan nilainya matrial (nilainya berarti atau tinggi). Sehingga Aktiva yang tidak digunakan dalam kegiatan operasi normal tidak boleh dikelompokkan pada  Aktiva tetap, misalnya mesin yang belum digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.

Umur ekonomis merupakan umur Aktiva tetap mulai dari pembelian sampai dengan Aktiva itu secara ekonomis kurang menguntungkan, yang berarti umur eknomisnya habis. Di samping itu Aktiva tetap juga mempunyai umur teknis, yaitu umur Aktiva tetap sampai dengan Aktiva tetap itu secara teknis sudah tidak dapat dipakai lagi. Berarti umur teknis lebih lama dari umur ekonomis.

Yang termasuk Aktiva tetap antara lain: tanah untuk lokasi usaha, gedung, mesin-mesin produksi, perlatan, kendaraan dan lain-lain.

Aktiva ini disajikan dalam laporan neraca berdasarkan harga perolehan. Kecuali untuk tanah, harga perolehan Aktiva tetap ini dialokasikan kepada periode-periode akuntansi yang menerima manfaatnya. Jumlah yang dialokasikan pada periode yang berjalan disebut penyusutan (depresiasi) yang dicatat pada perkiraan akumulasi penyusutan. Karena penyusutan diadakan tiap-tiap akhir periode (tiap Tahun) maka akumulasi penyusutan makin lama makin bertambah. Nilai buku akiva tetap sama dengan Harga Perolehan dikurangi Penyusutan.

Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets)

Aktiva ini merupakan Aktiva yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi berupa hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Yang termasuk Aktiva tak berwujud antara lain :

  1. Goodwiil, merupakan keunggulan komperartif yang melekat pada perusahaan secara keseluruhan. Goodwiil memungkinkan perusahaan memperoleh laba yang lebih tinggi dari rata-rata laba perusahaan sejenis dan sebanding. Goodwiil dapat diketahui dari : Produk yang terkenal mempunyai kualitas tinggi; Keunggulan dan keprofesionalan manajemen; Organisasi dan jalur pemasaran yang efisien dan efektif; Lokasi perusahaan yang strategis; Nama perusahaan yang dikenal luas.
  2. Hak Paten, yaitu hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah (Direktorat Paten) kepada perusahaan atau perorangan untuk memanfaatkan penemuan baru.
  3. Hak cipta, yaitu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan atau perseorangan untuk memperbanyak atau menjual brang-barang hasil karya seni atau karya intelektual (karya tulisan).
  4. Merek dagang / trade mark, yaitu hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada orang atau badan usaha untuk menggunakan cap, nama, atau lambang usaha.
  5. Frachise, yaitu hak tunggal atau hak istimewa yang diperoleh suatu perusahaan dari perusahaan lain, pemerintah, atau perorangan untuk mengkomersialkan produk proses, teknik atau resep tertentu.

Aktiva tak berwujud inipun tiap tahun disusutkan yang disebut amortisasi.

Aktiva Lain-Lain

Aktiva lain-lain yaitu kekayaan perusahaan yang tidak dapat digolongkan kedalam empat kelompok Aktiva sebelumnya (lancar, investasi jangka panjang, Aktiva tetap dan Aktiva tak berwujud). Yang termasuk Aktiva lain-lain antara lain :

  1. mesin yang tidak dipakai dalam operasi
  2. biaya pra operasi
  3. biaya emisi saham

walaupun Aktiva diklasifikasikan menjadi lima, tetapi tidak semua perusahaan memiliki seluruhnya. Pada umumnya perusahaan memiliki lengkap kelima macam Aktiva itu adalah perusahaan-perusahaan besar. Sedangkan perusahaan kecil hanya mempunyai Aktiva lancar dan Aktiva tetap saja.

Kewajiban / Utang

K

ewajiban merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang, dalam bentuk penyerahan Aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh transaksi pada masa sebelumnya.

Karena salah satu sumber kekayaan berasal dari kreditur, maka kreditur akan mempunyai tuntutan (klaim) terhadap Aktiva perusahaan, sehingga utang merupakan kewajiban yang harus dilunasi perusahaan kepada kreditur. Kewajiban di klasifikasikan menjadi :

1. Kewajiban Lancar/utang Lancar (jangka pendek), yaitu kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari 1 tahun (kuran dari 1 tahun). Yang termasuk kewajiban lancar antara lain :

  1. Utang Usaha, yaitu utang yang timbul karena pembelian barang atau jasa secara kredit.
  2. Utang Wesel  (Wesel Bayar), yaitu utang yang disertai janji tertulis (promes = surat kesanggupan membayar).
  3. Beban Yang Masih Harus Dibayar, misalnya: bungan yang masih dibayar (utang bunga), Gaji yang masih Harus dibayar (utang gaji) dan lain-lain.
  4. Pendapatan yang diterima dimuka, misalnya sewa diterima di muka, bunga diterima dimuka, dan lain-lain.

2. Kewajiban Jangka Panjang, yaitu utang perusahaan yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari 1 tahun. Kewajiban jangka panjang terdiri dari:

  1. Utang Obligasi, utang ini timbul apa bila perusahaan mengeluarkan (menjual) obligasi.
  2. Utang hipotik adalah pinjaman dari bank yang menggunakan jaminan harta tetap (rumah atau tanah).
  3. Kredit investor, dapat berupa KIK (Kredit Investasi Kecil), kredit ini tujuannya untuk investasi misal: membeli tambahan mesin, rehab gedung, dan lain-lain. Dapat pula berupa KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen), kredit ini tujuannya untuk modal kerja, misalnya untuk pembelian bahan baku.

3. Kewajiban lain-lain, yaitu utang perusahaan yang tidak dapat digolongkan/dikelompokkan pada kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Yang termasuk kewajiban lain-lain diantaranya :

  1. Pendapatan yang ditangguhkan, misal: sewa diterima di muka yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun.
  2. Utang pada direksi, dan lain-lain.

Modal / Capital

S

umber kekayaan di samping dari pinjaman (kredit) juga berasal dari pemilik, sehingga pemilik juga mempunyai hak atas kekayaan (Aktiva) perusahaan. Sumber kekayaan dari pemilik inilah yang disebut sebagai Modal.  Oleh sebab itu yang disebut modal adalah hak pemilik atas Aktiva perusahaan atau utang perusahaan kepada pemilik. Karena kreditur mempunyai hak lebih dahulu terhadap Aktiva perusahaan dibanding pemilik, maka modal disebut Aktiva netto .

Pendapatan / Income / Revenue

P

endapatan adalah hasil dari kegiatan usaha perusahaan yang dapat meningkatkan jumlah Aktiva atau penurunan kewajiban. Hasil kegiatan usaha ini berasal dari penjualan barang atau jasa, penyewaan Aktiva, meminjamkan uang dan aktivitas usaha lainnya dalam satu periode.

Peningkatan Aktiva yang berasal dari pembelian harta, investasi oleh pemilik dengan pinjaman, tidak termasuk pendapatan. Pendapatan digolongkan menjadi dua yaitu :

  1. Pendapatan Usaha, yaitu hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan. Misalnya: pendapatan pengangkutan, pendapatan sewa, pendatan tour dan lain-lain.
  2. Pendapatan Di luar Usaha /Lain-lain, yaitu pendapatan yang diterima dari luar kegiatan utama perusahaan. Misalnya: pendapatan bunga dari bank, laba atas penjualan Aktiva tetap.

Beban / Expenses

B

eban merupakan biaya (pengorbanan) yang terjadi untuk memperoleh pendapatan. Beban dikelompokkan menjadi dua yaitu :

  1. Beban Usaha, yaitu biaya yang terjadi dari aktivitas usaha pokok (utama) perusahaan. Misal : beban gaji, beban sewa, dan lain-lain.
  2. Beban Lain-lain, yaitu biaya yang terjadi dari aktivitas diluar usaha utama perusahaan. Misal : beban bunga bank, rugi penjualan Aktiva tetap, dan lain-lain.

2-TAHAP PENCATATAN DAN SIKLUS AKUNTANSI


Telah di jelaskan di depan bahwa akuntansi adalah proses pengelolaan data keuangan. Proses ini meliputi suatu kegiatan bertahap dalam suatu periode tertentu dan akan berulang kembali pada periode berikutnya. Kegiatan yang bertahap dan berulang kembali disebut Siklus Akuntansi.

Siklus akuntansi ini meliputi kegiatan :

Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi

  1. Pencatatan : pencatatan dilakukan pada buku yang disebut jurnal dan kemudian dipindahkan (posting) ke buku lain yang disebut Buku Besar.
  2. Pengikhtisaran: meliputi kegiatan, penyusunan necara saldo, ayat penyesuaian, kertas kerja, ayat penutupan dan neraca saldo setelah penutupan.
  3. Pelaporan: meliputi kegiatan penyusuanan laporan keuangan (neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal) dan penyampaian laporan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

1-PENGETAHUAN DASAR AKUNTANSI


Pengertian Akuntansi

Di negara-negara Anglo-Saxon seperti Inggris, Amerika Serikat dan daerah pengaruhnya, istilah “akuntansi” disebut “accounting” dan “accountancy”, sedangkan di negara Belanda hanya dipakai istilah “accountancy” . Di Indonesia digunakan istilah “akuntansi”. Ditinjau dari segi bahasa, istilah accounting berasal dari kata kerja “to account” yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Istilah acoount diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi “akun”, atau “perkiraan” atau “rekening”.

Akuntansi seringkali disebut sebagai “bahasa dunia usaha”  atau “the language of business”. Secara  luas definisi akuntansi diberikan oleh American Accounting Association (AAA)yaitu: Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi-informasi ekonomi untuk memungkinkan memperoleh pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan yang tepat bagi pemakai informasi itu.

Ditinjau dari segi rangkaian prosedur, akuntansi didefinisikan oleh American Institut of Certified Pubilc  Accountants sebagai berikut: Akuntansi adalah seni (Art) pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dengan suatu cara yang berarti dan dalam bentuk uang, atas kejadian-kejadian dan transaksi-transaksi, yang paling sedikit atau sebagian bersifat keuangan, dan menjelaskan hasil-hasilnya.

Dari definisi tersebut mengandung pengertian sebagai berikut :

Akuntansi merupakan proses pengolahan data yang terdiri dari indentifikasi, mengukur dan pelaporan informasi ekonomi. Jadi kegiatan akuntansi meliputi :

  1. Mengidentifikasikan data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan.
  2. Memproses dan menganalisa data yang relevan.
  3. Memindahkan data tersebut ke dalam bentuk informasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilann keputusan.

Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh Akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan bagi yang berkepentingan. Jadi berdasarkan kegunaannya, akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang penting untuk pelaksanaan dan penilaian efisiensi aktivitas perusahaan. Informasi akuntansi tersebut berguna untuk :

  • Perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan oleh pimpinan perusahaan.
  • Memberikan pertanggungjawaban kepada pihak di luar perusahaan sehingga mereka dapat mengambil keputusan.

Masukan (input) dari proses akuntansi berupa data akuntansi, sedangkan keluarannya (output) berupa informasi. Tidak semua data dalam perusahaan merupakan data akuntansi, data akuntansi mempunyai dua sifat yaitu :

  • kuantitatif
  • financial

Data  ini sifatnya masih mentah (belum diolah), sehingga tidak dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Sedangkan informasi merupakan data yang sudah diolah yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan.

Dari uraian tersebut proses akuntansi meliputi dua kegiatan yaitu :

  1. kegiatan yang bersifat konstruktif atau sintetikal, meliputi pekerjaan pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang tujuannya menghasilkan informasi akuntansi.
  2. Kegiatan yang bersifat analitikal dari informasi akuntansi, yang meliputi perkerjaan penganalisaan dan penginterprestasian informasi akuntansi.

Fungsi pokok dari akuntansi dalam masyarakat ekonomi modern adalah untuk mengumpulkan dan menghubung-hubungkan informasi yang diperlukan untuk mendapatkan gambaran dari aktivitas perusahaan baik besar maupun kecil, dalam bentuk perusahaan perorangan, firma, ataupun perseroan badan-badan yang tidak bersifat mencari keuntungan (non profit organization); seperti pemerintah, yayasan, lembaga pendidikan dan lain-lain.

Tujuan pokok akuntansi adalah menyediakan informasi dalam bentuk suatu laporan keuangan yang berguna bagi pimpinan perusahaan, pemilik perusahaan/pemegang saham, penanam modal, pemberi kredit, pemerintah, dan badan-badan pemerintah, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi-informasi tersebut baik ke dalam (intern) maupun keluar (extern) perusahaan.

Pengertian Perusahaan

P

erusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai kegiatan mengolah faktor-faktor produksi (sumber daya alam, tenaga kerja, modal, manusia, mesin dan lain-lain), untuk menghasilkan barang atau jasa kebutuhan manusia, dengan tujuan mencari laba atau melayani kepentingan umum semata.

Menurut operasinya perusahaan dapat digolongkan:

  1. Perusahaan jasa, yaitu perusahaan yang menjual jasa kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Misalnya kantor notaris, biro perjalanan, bengkel reparasi dan sebagainya.
  2. Perusahaan dagang, yaitu perusahaan yang membeli barang jadi dan bertujuan untuk dijual kembali. Misalnya pasar swalayan, toko elektronik dan lain-lain.
  3. Perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku dan bahan pembantu menjadi barang jadi, baru menjualnya kepada pihak lain.

Menurut badan hukumnya perusahaan dapat digolongkan menjadi:

  1. Perusahaan Perseorangan, yaitu perusahaan yang dimodali oleh satu orang saja.
  2. Persekutuan Firma (Fa), adalah sebuah perusahaan yang dimodali oleh dua orang atau lebih dan bersama-sama menjalankan perusahaan itu dibawah satu nama untuk bersama.
  3. Persekutuan Komanditer (CV), yaitu perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih menurut suatu perjanjian yang dilakukan antara mereka (satu atau beberapa orang sekutu komanditer termasuk sekutu diam, artinya tidak ikut menjalankan perusahaan).
  4. Perseroan Terbatas (PT), yaitu perusahaan yang pemiliknya dibagi dalam saham-saham.
  5. Koperasi, yaitu kumpulan dari orang-orang untuk melakukan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan

Transaksi Keuangan

A

kuntansi pada dasarnya merupakan proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Data yang diproses diperoleh dari kegiatan usaha perusahaan dengan terjadinya transaksi keuangan.

Transaksi ialah kejadian atau tindakan yang mempengaruhi (mengakibatkan) perubahan posisi keuangan, yaitu perubahan terhadap harta, utang dan modal. Transaksi digolongkan menjadi dua yaitu :

  1. Transaksi ekstern/transaksi usaha, yaitu kejadian atau tindakan yang ada hubungannya dengan pihak luar. Misalnya membeli barang, membayar utang, menerima pendapatan, membayar gaji dan lain-lain.
  2. Transaksi intern, yaitu peristiwa yang terjadi dalam tubuh perusahaan sendiri (tidak ada hubungannya dengan pihak luar). Misalnya penyusutan Aktiva, pemakaian perlengkapan, pembayaran dimuka yang sudah menjadi beban, penerimaan dimuka yang sudah menjadi pendapatan, pemindahan barang dalam proses menjadi barang jadi.

Setiap transaksi keuangan sebelum dilakukan pencatatan harus dibuatkan bukti transaksi atau bukti pencatatan. Bukti transaksi ini disebut dokumen pencatatan.

Konsep Kesatuan Usaha

K

onsep kesatuan usaha merupakan suatu visi, bahwa sebuah perusahaan harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha (rumah tangga sendiri) yang terpisah dari pemiliknya dan juga dari perusahaan-perusahaan lain. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada kesatuan ekonomi tersebut, kewajiban untuk mempertanggung jawabkan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Apabila konsep ini dapat dipertahankan, maka segala aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan keperluan pribadi pemiliknya tidak akan bercampur dengan transaksi keuangan perusahaan. Dengan demikian maka hasil laporan keuangan yang telah disusun dalam bentuk catatan-catatan/dokumen sumber akuntansi dan hasil laporan keuangan akan mencerminkan baik posisi keuangan perusahaan maupun hasil yang dicapai oleh perusahaan tersebut.

Prinsip Harga Perolehan (Cost Principle)

S

uatu entitas (kesatuan) ekonomi diasumsikan akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan, oleh sebab itu Aktiva harus disajikan berdasarkan harga perolehannya dan bukan atas dasar nilai kontan Aktiva tersebut atau nilai yang dapat direalisir pada saat dilikuidasi (dibubarkan).

Harga perolehan adalah harga pada saat memperoleh barang itu (harga beli) di tambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sampai barang itu siap dipakai (dioperasikan).

Contoh :

harga beli sebuah mesin produksi      : Rp. 4.000.000,00

transportasi pengambilan mesin         : Rp.    200.000,00

biaya pemasangan mesin                       : Rp.    300.000,00 +

Harga perolehan mesin                           : Rp. 4.500.000,00

Setelah dipakai beberapa tahun Aktiva tetap (mesin) tersebut dalam pelaporan tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya dan disusutkan dengan cara sistematis, walaupun pada saat itu misalnya nilai pembelian kontan mesin itu naik menjadi Rp. 6.000.000,00. Jadi nilai Aktiva tetap dalam akuntansi tidak boleh diubah-ubah, sebab apabila hal ini dilakukan maka laporan keuangan tidak dapat dipercaya (kecuali ada ketentuan tertentu).

0-Pengantar


Salah satu kebutuhan dalam pengembangan usaha adalah pencatatan keuangan. Banyak kalangan pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih sangat kesulitan untuk memulai dan mengembangkan proses pencatatan keuangan.

Berikut ini akan saya berikan Petunjuk Praktek Akuntansi – Otomatisasi Akuntansi menggunakan Ms-Excel.

Praktek otomatisasi akuntansi ini telah saya gunakan sebagai bahan ajar pada Balai Latihan Kerja Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa (BLK POMOSDA, SMA POMOSDA dan diterapkan dalam pendampingan UMKM.

Semoga bermanfaat.